K3MI dan FORKAMIS Kab. Magetan Gelar Halal Bi Halal, MI Kenongomulyo Hadir Jalin Silaturrahmi

Magetan – K3MI dan FORKAMIS Kab. Magetan menggelar Halal Bi Halal pasca hari Raya Idul Fitri 1445 H di Aula KANKEMENAG Kab. Magetan, Sabtu (20/04/24).

Madrasah Ibtidaiyah Kenongomulyo turut hadir dalam undangan Halal Bi Halal, sejumlah 31 guru MI Kenongomulyo hadir di KANKEMENAG Kab. Magetan yang dimulai pukul 08:00 WIB.

Acara dihadiri langsung oleh Kepala KANKEMENAG Kab. Magetan, Dr. Taufiqurrohman, M.Ag., beserta Kasubbag TU, para Kasi, Staf, Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan seluruh guru, tenaga pendidik se-Kab. Magetan.

Terima kasih kepada semua pihak telah membantu terealisasinya acara ini, peserta yang hadir sekitar sejumlah 1.185 orang, ungkap ketua panitia K3MI dalam sambutannya.

Kepala KANKEMENAG Kab. Magetan, Dr. Taufiqurrohman, M.Ag., dalam sambutannya mengatakan, “Diadakannya Halal Bi Halal ini menjadi ajang tali silaturrahmi antar jajaran pegawai dan para guru atau ustadz/ustadzah sehingga semakin meningkatkan rasa persaudaraan.

“Saya atas nama pribadi, dan mewakili keluarga dan seluruh jajaran di KANKEMENAG Kab. Magetan mengucapkan Taqobbalallahu Minna Waminkun Taqobbal Ya Kariim Minal ‘Aidzin Wal Fa Idzin Mohon Maaf Lahir dan Batin selama berinteraksi dengan bapak ibu guru ada kesalahan baik sengaja atau tidak disengaja mohon dimaafkan,” sambungnya.

Dalam sambutannya pula Kepala KANKEMENAG Kab. Magetan mengingatkan sekaligus menekankan kepada guru yang hadir bahwa kegiatan Halal Bi Halal insyallah membawa dampak positif bagi kita, Idul Fitri membawa kita ke fitrah, beliau mempermisalkan seorang bayi dengan orang dewasa. Seorang pendidik menjalankan tugas sesuai dengan kebutuhan peserta didik, fokus terhadap tugas masing-masing, kepala madrasah dan guru harus punya inovatif dalam memberikan pembelajaran, dikenal oleh peserta didik.

Rangkaian kegiatan Halal Bi Halal diisi dengan Mauidhoh Hasanah yang disampaikan KH. Khasanun, dari Ponorogo, dalam ceramahnya disampaikan bahwa “Laisal ’iidu liman labisal jadida, wa laisal ’iidu liman akalal qodhida wa lakinna ‘iidu liman taqwaa hu yazida” hari raya (Idul fitri) bukan bagi orang-orang yang mengenakan baju baru, tetapi bagi orang-orang yang takwanya bertambah”

Terlihat para guru dan hadirin larut dalam Mauidhoh Hasanah yang disampaikan penceramah. [ja/mikn].